Senin, 02 April 2018

Jangan Beri Antibiotik pada Pasien Flu, Batuk, dan Pilek


TIPS KESEHATAN - Pemberian antibiotik pada pasien di rumah sakit sudah tak rasional, demikian ungkap pemerhati kesehatan masyarakat dari International Network for Rational Use of Drugs Indonesia (INRUD Indonesia), DR. dr. Sunartono.

"Penggunaan antibiotik sekarang ini ada kecenderungan yang tidak rasional, 50 persen berlebihan tidak seperti yang dibutuhkan," jelas Sunartono di Sleman, seperti dilansir dari Kartun Online, Senin (2/4/2018).

Menurutnya, hal itu membawa dampak yakni resistensi terhadap antibiotik yang dialami pasien yang kadang tak disadari dan menimbulkan epidemik yang tersamar di dalam tubuh seseorang.

"Pengentasan masalah ini sedang menjadi program pemerhati kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk penggunaan antibiotik ini," ujarnya.

Ia mengatakan, tak semua jenis penyakit perlu diberi antibiotik. Penggunaan antibiotik harus seefisien mungkin.

"Semua rumah sakit harus menjalankan program ini, antibiotik hanya diberikan untuk pasien dengan kondisi risiko besar terkena infeksi seperti operasi pembedahan dan sejenisnya," ucap Sunartono.

"Sedangkan untuk penyakit-penyakit ringan seperti influenza, batuk maupun pilek, dan penyakit sejenisnya tidak perlu menggunakan antibiotik," tuturnya.

Sunartono mengatakan, bila pasien sudah terkena resistensi antibiotik, pengobatan lebih sulit dan biaya pengobatan pun lebih mahal.

"Setiap rumah sakit harus memiliki program mencegah resistensi antibiotik ini. Ini harus dilakukan dari atas sampai bawah," sambungnya.

Ia menambahkan, upaya ini seperti usaha untuk menekan angka penggunaan injeksi yang cukup tinggi pada era 1980-an.

"Saat itu ada gerakan untuk menekan angka penggunaan injeksi bagi pasien yang dinilai cukup tinggi. Gerakan yang diawali dari Gunung Kidul tersebut akhirnya menjadi percontohan nasional," tandasnya.


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com